Akhlaq dalam Masyarakat
Islam menggariskan bahwa akhlaq muslim terhadap masyarakat adalah sebagi berikut :
Senantiasa menegakkan keadilan di muka bumi. Syari’at islam telah memberikan Motivasi yang kuat kepada manusia untuk senantiasa,
1. Menegakkan keadilan ditengah masyarakat yang direalisasikan dalam suatu timbangan manusiawi yang mampu menempakan sesuatu seuai tempatnya (‘Adil).Ia harus tegak berdiri menegakkan keadilan dan menyuakan kebenarannya dimanapun ia berada dengan berpijak kepada keadaan, kebiasaan (‘adah) yanga ada disekelilingnya.
Adil tidak berarti berdiri di tempat yang netral,melainkan memihak kepada kebenaran, dengan berpedoman kepada standar yang tetap, yakni nilai-nilai Ilahiyah. Menegakkan keadilan mengharuskan manusia untuk senantiasa berada di tengah perjuangan yang bukan hanya menghadapi orang lain berarti,menentukan sikap melalui argumentasi yang kuat,sedangkan menghadapi dirinya sendiri adalah menghilangkan subyektivitas yang selalu menyertai pikiran dan tindakannya. Rasulallah pernah bersabda “Katakanlah walaupun itu pahit”.
Penjelasan di atas terlihat secara segnifikan bahwa kejujuran dan keadilan adalah dua karakteristik sifat yang wajib kita pakai ketika hidup dimasyarakat.karena dengan kejujuran maka keadilan pun akan muncul mengirinya.
2. Seorang muslim harus menjadikan masyarakat sebagai lapangan dakwah dan aktualitas nilai-nilai keislaman. Dengan ini maka setiap muslim harus menyadari sepenuhnya bahwa dakwah merupakan kewajiban yang harus ditunaikan karena Sampaikanlah walaupun satu ayat.
Maka didalam sebuah pergaulan masyarakat, seorang muslim senantiasa mengemban misi dan itu harus dipertahankan .Hal ini di dukung dengan al-qur’an :
Artinya : Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?"(Q.S. Al-fushshilat :33).
Dakwah yang diterapkan Rasulallah adalah dengan cara yang seadil-adilnya tanpa menimbulkan permusuhan kepada para mustami’,Karena tidak ada paksaan pada diri rasulallah,dikategorikan dakwah yang baik menurut beliau,karena jika berdakwah tanpa terpaksa maka implementasinya pun tidak akan pernah ada paksaan,trik yang dilakukan rasulallha dalam berdakwah adalah sebagai berikut
Artinya : Abu sa’id Alkhudry r.a. berkata:Saya telah Rasulallah SAW bersabda:Barang siapa yang antara kalian melihat kemungkaran,hendaklah dia merubahnya dengan tangannya dan bila tidak dapat maka dengan mulutnya (lisannya) , apabila tidak dapat maka dengan hatinya,dan itu selemah-lemahnya iman.(HR.Muslim).
3. Seorang muslim harus senantiasa melakukan amar ma’ruf nahy munkar. Artinya,seorang muslim tidak bisa menjadi seorang yang permisif,acuh tak acuh,cuek terhadap lingkungannya,Tetapi seorang muslim ketika berada di mana saja harus senantiasa mengajak terhadap kebaikan juga mencegah terhadap kemunkaran,yaitu suatu penyimpangan dari aturan yang telah digarisi oleh Allah dan rasul-Nya.Hal ini dilakukan sebagaimana kemampuan mulim tersebut,di dukung oleh Allah yaitu khairul ummah bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang masih mampu mengajak kepada Amar ma’ruf nahy munkar. Hal ini pun dikategorikan sebagai dakwah.
Dikisahkan dari sejarah salah satu madzhab yang diikuti ajarannya oleh umat islam yaitu Imam Asy-Syafi’I,Beliau adalah seorang yang berakhlaq baik lagi Tawadhu’.Orang-orang datang kepada beliau guna belajar adab dari beliau sebelum belajar ilmu,itu karena adab lah yang lebih penting dalam kehidupan.
Suatu hari,al-Buwaithi menulis surat kepada ar-Rabi’ bin Sulaiman,yang isinya menceritakan sebagian akhlaq Asy-Syafi’i.Ia berkata : “Sabarkan dirimu terhadap orang-orang asing dan baguskanlah dirimu terhadap orang-orang yang hadir dalam majelismu.Aku selalu mendengar Asy-syafi’I melantunkan syair
Kuhinakan diriku kepada mereka
Agar mereka merhormatinya
Tidak ada menjadi mulia jiwamu yang tidak kau hinakan
Dari kisah tadi dijelaskan bahwa seorang Imam mengajak jamahnya menghormati ajakan baik maka berendah dirilah dihadapan jama’ah itu, jangan sekali-kali menunjukan kesombongan dan mesra menggurui terhadap para mustami’. Bertawadhu’ lah seperti apa yang Allah perintahkan :
4. Seorang Muslim senantiasa mempunyai peran dan nilai positif (bermanfaat) bagi masyarakatnya. Demikianlah bagaimana menjadi seorang yang dibutuhkan sesamanya, merasa lebih bermakna apabila hidup ini dipergunakan demi kemakmuran bersama,membawakan kebaikan disetiap sudut kehidupan, maka berbahagailah orang yang mengamalkan hadits nabi berikut :
“sebaik-baiknya manusia adalah yang memberikat manfaat terhadapnya (manusia).”
Comments
Post a Comment